PENGARUH LEADER MEMBER EXCHANGE TERHADAP KINERJA LPD DENGAN BUDAYA TAT TWAM ASI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi pada Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng Bali)

Authors

  • Ketut Gunawan Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Panji Sakti Singaraja
  • Nyoman Suandana Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Panji Sakti Singaraja
  • Ni Ketut Adi Mekarsari Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Panji Sakti Singaraja
  • Ida Bagus Swaputra STIMI HANDAYANI DENPASAR

Keywords:

Budaya Tat Twam Asi, Kinerja LPD, Leader Member Exchange (LMX), dan Lembaga Perkreditan Desa (LPD).

Abstract

Kinerja Lembaga Perkreditan Desa di Kabupaten Buleleng  mengalami kemerosotan selama tiga tahun terakhir tahun 2018, 2019 dan 2020. Kondisi ini sangat bertentangan dengan harapan dIbentuknya Lembaga Perkreditan Desa seperti yang tersirat dalam Peraturan Daerah Bali no 3 tahun 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1). pengaruh Leader Member Exchange (LMX) terhadap Kinerja LPD; 2). pengaruh Budaya Tat Twam Asi terhadap Kinerja LPD; 3). pengaruh Interaksi Leader Member Exchange (LMX) dan Budaya Twam Asi  terhadap Kinerja LPD. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya serta dianalisis dengan regression analysis dan moderated regression analysis. Hasil analisis menunjukkan: 1) Terdapat pengaruh Positif dan Signifikan Leader Member Exchange (LMX) terhadap Kinerja Lembaga Perkreditan Desa; 2)  Terdapat pengaruh Positif dan Signifikan Budaya Tat Twam Asi  terhadap Kinerja Lembaga Perkreditan Desa; 3). Keberadaan Budaya Tat Twam Asi mampu untuk memperkuat pengaruh Leader Member Exchange terhadap Kinerja Lembaga Perkreditan Desa. Penelitian ini merekomendasikan: 1) untuk meningkatkan kinerja LPD agar menerapkan  Leader Member Exchange (LMX) bagi pengurus agar kedekatan antara sesama  pengurus dan  dengan karyawan; 2) Perlunya secara nyata menjadikan Budaya Tat Twam Asi sebagai nilai yang ditanamkan kepada seluruh pemangku kepentingan pada LPD; 3) Penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel lain seperti Budaya Bali sebagai budaya  organisasi, yang mengadopsi kearifan lokal terhadap LPD sebagai obyek  dapat lebih komperhensif dalam rangka meningkatkan kinerja LPD.

Downloads

Download data is not yet available.

Published

2022-10-12

Issue

Section

Articles