DISKURSUS PARIWISATA BERBASIS MASYARAKAT DI DESA WISATA JATILUWIH KABUPATEN TABANAN

Authors

  • Dewa Putu Oka Prasiasa Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Handayani

Keywords:

pengembangan pariwisata, keterlibatan masyarakat, desa wisata, trihita karana

Abstract

Pengembangan pariwisata dan keterlibatan masyarakat di Desa Wisata Jatiluwih diharapkan memberikan manfaat langsung kepada masyarakat setempat secara ekonomi, sosial, budaya, serta lingkungan. Namun kenyataannya, pengembangan pariwisata di Desa Wisata Jatiluwih belum sesuai dengan harapan masyarakat setempat, dan menimbulkan wacana/diskursus seperti masyarakat setempat belum sepenuhnya terlibat secara langsung dalam pengembangan pariwisata, pengelolaan desa wisata yang didominasi oleh aparat pemerintah, dan timbulnya konflik     kepentinga n     di    ant ara    pema ngku    kepent ingan    (stakeholder).

Berdasarkan kesenjangan antara harapan dan kenyataan di atas, beberapa permasalahan yang diteliti sebagai berikut. (1) Bagaimanakah pengembangan pariwisata di Desa Wisata Jatiluwih Kabupaten Tabanan? (2) Bagaimanakah keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Desa Wisata Jatiluwih Kabupaten Tabanan? (3) Apa dampak dan makna pengembangan pariwisata dan keterlibatan masyarakat di Desa Wisata Jatiluwih Kabupaten Tabanan?.

Pengembangan      pariwisat  a      di    D  esa    Wi  sata    Jati  luwih    menim  bulkan    komo  difik  asi    pada    bangunan tradisional s aka  roras     dan    konflik     kepent ingan.     Adanya    kon flik    kepe  ntingan    tersebut    menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Keterlibatan masyarakat dalam pengembangan pariwisata di Desa Wisata Jatiluwih melalui lima tahap, yaitu tahap persiapan, tahap perencanaan, tahap operasional, tahap pengembangan, dan tahap pengawasan. Pengembangan pariwisata dan keterlibatan masyarakat di Desa Wisata Jatiluwih berdampak terhadap pengelolaan desa wisata, pengambilan gambar oleh wisatawan, penyerapan pekerja dari masyarakat setempat, pelecehan trihita karana (parhyangan, pawongan, serta palemahan). Pengembangan pariwisata dan keterlibatan masyarakat tersebut menimbulkan makna kesejahteraan, makna pelestarian, dan makna pemberdayaan.

Downloads

Download data is not yet available.

Downloads

Published

2016-09-09

Issue

Section

Articles